BUAH DUKU
Oleh : Putri
Yani/101201151/6D
Duku
termasuk salah satu jenis buah tropis. Di Indonesia buah duku mempunyai nilai komersil
yang cukup tinggi bahkan tidak hanya di Indonesia, dibeberapa negara Asia
Tenggara pun pasaran buah duku cukup baik,
Sumber : Putri, Januari 2012
Pada saat musimnya, yaitu sekitar
bulan Maret-April, buah duku banyak membanjiri pasaran. Buah duku memang banyak
digemari karena rasanya manis dan aromanya tidak menyengat. Oleh anak kecil
sekalipun, buah duku cukup aman dimakan asalkan bijinya sudah dihilangkan.
Harganya dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Selain disukai karena rasanya yang
manis buah duku cukup baik dikonsumsi karena kandungan nilai gizi yang cukup
tinggi, terutama kandungan vitamin – C nya. Dalam setiap 100 g buah duku masak,
kurang lebih 64%-nya dapat dimakan. Kandungannya terdiri dari 63 kalori,
1gprotein, 0.2g lemak, 16.1g karbohidrat, 18mg kalsium, 9 mg fosfor, 0,9 besi,
0,05 mg vitamin B, 9mg vitamin C dan 82 mg air. Dengan nilai gizi seperti ini buah duku
merupakan salah satu sumber gizi yang cukup baik. Buah duku mempunyai sifat
mudah rusak dan tidak tahan lama. Kerusakan awal buah duku ditandai dengan
berubahnya kulit buah menjadi kehitam-hitaman yang disusul dengan daging buahnya
menjadi lembek dan berwarna kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah duku masih
terjadi proses fisiologisnya seperti terjadinya perubahan warna, pernafasan,
proses biokimia. Proses fisiologis itu akan diakhiri dengan perombakan fungsional
dengan adanya pembusukan yang disebabkan oleh jasad renik.
Adanya proses fisiologis tersebut
mengakibatkan buah duku tidak dapat disimpan lama sehingga hanya dapat
dipasarkan dalam jangka waktu relatif singkat. Secara umum konsumen menginginkan
buah yang penampilannya segar dengan penampilan yang baik, warna serta kandungan
gizinya yang cukup. Untuk mempertahankan mutu buah duku setelah dipanen maka
diperlukan cara atau paket teknologi untuk memperpanjang masa simpan duku
sehingga permintaan pasar dapat terpenuhi dan harganya dapat stabil atau
ditingkatkan.
Buah
duku mempunyai nilai komersial yang cukup tinggi, harganya mampu bersaing
dengan buah-buahan lain yang lebih populer misalnya jeruk, mangga atau salak.
Dibandingkan dengan buah pisang, jambu atau pepaya harga buah duku relatif
lebih tinggi. Permintaan buah duku dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal
tersebut disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi buah-buahan sebagai salah satu sumber gizi.
Namun
demikian permintaan buah duku dalam negeri belum dapat dipenuhi semuanya.
Dengan kondisi pasar yang demikian tampak peluang pasar buah duku masih terbuka
lebar. Disamping kebutuhan dalam negeri, buah duku juga disukai oleh negara-
negara lain. Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor buah duku ini
menduduki urutan ke-3 dalam volume eksportnya. Faktor penghambat pemasaran buah
duku didalam maupun diluar negeri adalam “masa simpan” yang relatif pendek,
disisi lain nilai komersil dan ekonominya tinggi. Oleh karena itu tantangan
yang dihadapi adalah bagaimana memperpanjang masa simpan duku dan
mempertahankan kualitasnya sehingga pengembangan pemasarannya dapat merambah
sampai kemanca negara.
TEKNOLOGI PEMANENAN DAN PENYIMPANAN BUAH DUKU
Buah duku mempunyai sifat mudah rusak
atau masa simpan yang singkat, hanya sekitar 2-3 hari. Setelah itu, warna kulit
buah menjadi coklat kehitaman yang kemudian disusul dengan daging buah lembek
dan akhirnya busuk. Untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan perlu usaha
penangan pasca panen yang baik. Kegiatan pasca panen untuk mempertahankan
kualitas buah duku atau memperpanjang masa simpan buah duku dapat dilakukan
dengan cara:
1.
Pemanenan yang tepat
2. Pelapisan buah dengan bahan pelapis
3.
Pemakaian bahan kimia
4.
Pengemasan
1. Pemanenan Yang Tepat.
Penggunaan mesin getar
untuk memanen buah duku ini merupakan salah satu alternatif yang bisa dilakukan
.Pemanen buah dari pohon secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggetarkan
pohon sehingga buah rontok. Buah yang rontok tersebut ditampung dengan dua
cara, 1) dikumpulkan dengan bidang pengumpul yang berbentuk seperti payung
besar, atau untuk buah-buah berkulit keras dibiarkan jatuh ketanah. Mesin
pemanen buah umumnya mempunyai dua komponen utama yaitu penggetar pohon (tree
shaker) and sistem pemungut (pick-up system). Alat
panen buah duku ini dapat digunakan pada pohon-pohon buah lainnya. Prinsip
kerja alat panen duku adalah menggetarkan dahan/ranting pada kecepatan tertentu
cukup hanya merontokkan buah-buah duku yang sudah matang dan tidak merusak
dahan/ranting tersebut. Dengan demikian didapatkan keuntungan yaitu panen yang
relatif cepat, buah yang dipanen memiliki tingkat kematangan yang seragam dan
benar-benar sudah masak, dan yang terpenting adalah dahan/ ranting tempat
dompolan buah tidak mengalami kerusakan.
Cara
kerja mesin getar :
1. Mesin
dirancang secara sederhana dengan menggunakan motor penggerak berkekuatan
sedang (4 HP)
2. Mesin
dihubungkan dengan tambang/kawat seling yang dilengkapi spiral pegas, bagian
ujung kawat dipasang pengait untuk mengaitkan kawat ke dahan pohon yang
digetarkan
3. Posisi
rentang kawat dengan dahan tidak boleh sejajar dengan ketiak dahan karena akan
mengakibatkan dahan mudah terkoyak
4.
Upayakan posisi membentuk sudut sekitar 45̊ atau
lebih
5. Bila
mesin dihidupkan dengan kekuatan tertentu (dengan pengaturan kecepatan putaran
mesin) maka dahan akan bergetar sehingga menjatuhkan buah duku yang telah
matang
6. Buah yang jatuh
karena getaran ditampung jaring khusus yang langsung mengarahkannya ke
keranjang penampung
7. Untuk menampung
buah-buah yang jatuh di luar jaring khusus dan keranjang tersebut, sebelum
pemanenan di sekitar bawah pohon dibersihkan dahulu kemudian dibentangkan tikar
atau terpal. Dengan diterapkannya
teknologi mesin getar untuk memanen buah duku ini diharapkan dapat
meminimalisir dampak rejuvenile pohon. Penggunaan mesin getar panen buah duku
dapat mempercepat panen buah duku dan meningkatkan keseragaman panen buah.
2. Pelapisan Buah
Pelapisan buah dengan bahan pelapis
dapat memperpanjang masa simpan buah duku. Teknik ini merupakan cara modifikasi
atmosfer dalam buah, yakni meningkatkan konsentrasi CO2 yang seiring pula
dengan penurunan konsentrasi O2 didalam buah. Kondisi atmosfer demikian dapat
menahan atau menunda proses fisiologis, juga dapat menunda proses perubahan
fisik dan kimia selama proses pematangan dan pelayuan. Bahan pelapis yang dapat
digunakan adalah tepung sagu. Tepung sagu dapat menahan laju kehilangan berat
dan kerusakan pada buah duku karena tepung sagu dapat menahan terjadinya proses
penguapan dan juga merupakan bahan pelapis yang bersifat hidrofilik.
3. Pemakain Bahan Kimia
Pemakaian bahan kimia merupakan salah satu cara untuk
menjamin daya simpan dan melindungi hasil-hasil pertanian dari kerusakan
mekanis, fisiologis maupun mikrobiologis. Bahan kimia yang dapat digunakan
untuk memperpanjang masa simpan buah duku adalah: a). Kalium permanganat, b).
Sulfur.
4. Pengemasan
Agar buah duku selama pengangkutan
tidak rusak maka perlu dilakukan pengemasan yang baik. Ada tiga jenis bahan
yang biasa dipakai untuk pengemasan buah duku yaitu:
a)
Peti kayu: Pengemasan cara ini digunakan untuk mengankut buah duku dalam jarak
yang jauh, karena dengan cara ini dapat melindungi buah duku dari goncangan,
tekanan dan getaran selama transportasi.
b)
Karton: Pengemasan dengan karton dapat menjaga kelembaban buah duku karena
dapat mengatur proses respirasi aerobik dan proses penguapan sekecil mungkin
c)
Keranjang plastik: Kapasitas 18-20 kg, kemasan ini dapat digunakan untuk
trasportasi darat maupun udara. Dengan kemasan ini, buah dapat terlindungi dari
kerusakan mekanis. Pada saat pengankutan perlu diperhatikan syarat pengankutan
yang baik antara lain:
-
Suhu dalam alat pengangkut tidak terlalu panas.
-
Cara penyusunan kemasan sebaiknya malam hari agar terhindar dari terik
matahari.
-
Penganngkutan dilakukan dengan cepat.
-
Waktu pengangkutan sebaiknya pada malam hari agar terhindar dari terik
matahari.
Sumber
:
Dinas Pertnian Propinsi Sumatera
Selatan, 2002. Dinas Pertanian
Bekerjasama dengan Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Sumatera Selatan.
Perdana, L.R. http:// Teknologi panen buah
duku sistim getar sebagai salah satu alternatif meminimalisir biaya panen.
[Diakses Tanggal 05 April 2013] [Waktu 20.00 WIB].
Saya punya banyak pohon duku, tapi tidak bisa menjual dengan hasil yang maksimal karena buah yang mudah rusak, dan belum menemukan cara yang kongrit agar buah duku saya bisa beratahan sampai pasar Induk jakarta
BalasHapusdi jambi tepat ny kec kumpeh itu adlah perkebunan duku ,duku yg terkenal manis di seluruh sumatra,tpi untuk mnjangkau pasaran luas agak susah karna duku yg mudab rusak
BalasHapusSy tggl di bengkulu...sy sdh lumayan lama berjualan buah duku..kendala utama adlh buah duku mudah rusak dan menghitam..yg otomatis berdampak pd hrga jual...tlong dibntu trik dan cara mmpertahankn kesegaran buah duku
BalasHapus